EMS (Emergency Management Services)
Makalah ini disusun untuk memenuhi Ujian
Praktik
mata pelajaran TIK, Bahasa Indonesia dan Mulok
PI
Anggota Kelompok
1. Felicia Rivina
12-IPS2/16
2 Fitriatus Zakiah
12-IPS2/18
3. Maulina Inaya
12-IPS2/28
4. Virginia Kurniawan
12-IPS2/39
SMA SANTA MARIA SURABAYA
JL. RAYA DARMO 49 SURABAYA
TAHUN 2017- 2018
TAHUN 2017- 2018
---------------------------------------------------------------------------------
KATA PENGANTAR
Puji Tuhan kami hanturkan kehadapan Allah atas selesainya makalah Ujian
Praktik gabungan tiga mata pelajaran, yaitu TIK, Bahasa Indonesia dan Mulok
KWU. Makalah ini kami susun kerja bersama anggota TIM dengan tugas yang
berbeda-beda. Penyelesaian makalah memerlukan bimbingan dari berbagai pihak
terutama kepada guru pembina, karena itu kami menyampaikan terimakasih
sebesar-besarnya kepada:
1.
Bapak Ruslan, M.Kom, sebagai guru TIK
yang telah membimbing dalam penulisan program serta flowchart
2.
Ibu Christina Sumawarti, S.Pd, selaku
guru Bahasa Indonesia yang telah membimbing penulisan makalah ujian praktik ini
3.
Bapak drs. I ketut Samudra ST.,M.Pd.
selaku guru Mulok KWU yang telah membimbing proyek maket EMS (Emergency
Management Services)
Makalah ini masih jauh
dari sempurna sehingga membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
dan pembina. Hingga nantinya menjadi makalah yang berkualitas dan bermanfaat
untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Surabaya,
30 Oktober 2017
Kelompok
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
…………………………………………………………………….. i
Kata Pengantar …………………………………………………………………….. ii
Daftar Isi …………………………………………………………………….. iii
BAB I: PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang…………………………………………………………
1
B.
Rumusan
Masalah……………………………………………………... 1
C.
Tujuan Manfaat
D.
Batas Istilah
BAB II: KAJIAN PUSTAKA
A.
Pemanfaatan pelayanan kesehatan
B.
Partisipasi masyarakat desa
C.
Desa
BAB III: PERANCANGAN PEMBUATAN MAKET
BAB IV: ANALISIS DATA PROYEK
BAB V : KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini banyak warga
desa yang terlambat mendapat penanganan mulai korban kecelakaan hingga ibu dan
anak karena kurang tanggapnya masyarakat dibidang transportasi menuju sarana
kesehatan. Hal ini menyebabkan angka kematian menjadi tinggi di masyarakat.
Semua warga desa berhak
mendapat pelayanan kesehatan yang layak agar mampu mencegah dan mengatasi
berbagai ancaman terhadap kesehatan masyarakat seperti kurang gizi, penyakit
menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB),
kejadian bencana, kecelakaan, dan lainnya.
Serta mendapat penanganan yang cepat agar dapat mengurangi tingkat
kematian korban kecelakaan dan ibu dan anak.
Berdasarkan kenyataan dan
harapan diatas, penulis mencoba untuk merancang sebuah fasilitas untuk
mengurangi tingkat kematian di desa. Salah satu upaya pencegahannya yaitu
dengan program ambulan desa yang mampu membantu masyarakat dalam menanggulangi
kegawat daruratan dan keselamatan ibu dan anak secara aman dan cepat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang dijelaskan diatas, maka
diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Perencanaan Ambulan Desa agar dapat terlaksana dengan baik?
2.
1. Bagaimana Perencanaan Ambulan Desa agar dapat terlaksana dengan baik?
2.
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan : Untuk
mengidentifikasi pentingnya dan tujuan ambulan desa
Manfaat : Membantu untuk menurunkan tingkat kematian korban kecelakaan dan ibu dan anak
Manfaat : Membantu untuk menurunkan tingkat kematian korban kecelakaan dan ibu dan anak
1.4 Batasan Istilah
Ambulan desa adalah suatu
alat transportasi yang dapat digunakan untuk mengantarkan warga yang
membutuhkan pertolongan dan perawatan di tempat pelayanan kesehatan.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
2.1 Pemanfaatan
Pelayanan Kesehatan
Pemanfaatan adalah penggunaan
fasilitas pelayanan kesehatan yang disediakan baik dalam bentuk rawat jalan,
rawat inap, kunjungan rumah oleh petugas atau tenaga kesehatan maupun dalam
bentuk kegiatan lain dari pemanfaatan layanan kesehatan tersebut (Depkes,
2006).
Pemanfaatan pelayanan kesehatan
merupakan pendayafungsian layanan kesehatan oleh masyarakat. Menurut Levey dan
Loomba (1973) yang dimaksud dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah setiap
upaya yang dilaksanakan secara sendiri atau bersama-sama, dalam suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan seseorang, keluarga, kelompok
dan masyarakat
2.2 Partisipasi Masyarakat
Partisipasi yang berarti
keturut-sertaan setiap orang di dalam setiap perencanaan dan pelaksanaan,
pengawasan dalam menguasai dan memelihara alam, bukan sekedar melaksanakan apa
yang telah orang (kelompok) lain rencanakan dan putuskan (Sihombing, 1980).
Menurut WHO (1979), memberikan
pengertian bahwa partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan masyarakat
merupakan hak dan kewajiban anggota masyarakat baik sebagai individu maupun
dalam kelompok, sebagaimana dinyatakan. Sedangkan Davis dan Newstorm (1993)
dalam Tangkilisan (2005), memberikan pengertian partisipasi adalah keterlibatan
mental dan emosional orangorang dalam suatu kelompok yang mendorong mereka
untuk memberikan kontribusi kepada tujuan kelompok dan berbagai tanggung jawab
pencapaian tujuan itu.
2.3 Desa
Desa menurut H.A.W. (2003)
Widjaja dalam bukunya yang berjudul “Otonomi Desa” menyatakan bahwa:4 Desa
adalah sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli
berdasarkasan hak asal-usul yang bersifat istimewa. Landasan pemikiran dalam
mengenai Pemerintahan Desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli,
demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat.
Menurut R. Bintarto (1989) ,
berdasarkan tinajuan geografi yang dikemukakannya, desa merupakan suatu hasil
perwujudan geografis, sosial, politik, dan cultural yang terdapat disuatu
daerah serta memiliki hubungan timbal balik dengan daerah lain. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia6 , desa adalah suatu kesatuan wilayah yang dihuni oleh
sejumlah keluarga yang mempunyai system pemerintahan sendiri (dikepalai oleh
seorang Kepala Desa) atau desa merupakan kelompok rumah di luar kota yang
merupakan kesatuan.
BAB
III
PERENCANAAN
PEMBUATAN PROYEK
A. Ambulan
Desa
Ambulan
masih dalam bentuk maket yaitu sebuah mobil yang di atas mobilnya terdapat
shirine yang akan berbunyi apabila ada seseorang yang menelfon.
Dibagian
depan terdapat 2 kursi, satu kursi untuk supir dan satunya untuk para perawat
yang akan membantu korban atau pasien naik ke dalam mobil ambulan.
Dibagian
belakang mobil terdapat 2 kursi yang berada di samping dan bagian tengahnya
terdapat kasur untuk korban atau pasien.
B. Alat
dan Bahan
1. Mekanik
Proyek:
a. Triplek, sunduk es krim
b. Lem
c. Karton
d. .....
a. Triplek, sunduk es krim
b. Lem
c. Karton
d. .....
2. Elektronika
a. Mikrokontroller Arduino
b. Led dan Resistor
c. Kabel, Timah Solder
d. ....
a. Mikrokontroller Arduino
b. Led dan Resistor
c. Kabel, Timah Solder
d. ....
C. Blok
Diagram proyek
BAB 4
ANALISIS DATA PROYEK
A. Spesifikasi Maket
Spesifikasi maket ambulance dirancang dengan ukuran kecil:
Luas area : 30x40 cm
Luas bangunan: 20x30 cm
Perbandingan Maket dan Real: 1:10.000
Panjang bangunan: 30 cm
Lebar bangunan: 20 cm
Tinggi bangunan: 30cm
Spesifikasi Bahan
Karton duplek
Bahan dinding dan Apat: Karton tebal 2mm
Lem merk G
Spesifikasi Alat Listrik
Mikontroller Type Atmega328
Lampu LED, 1/4 watt, 2 volt
Resistor Gip 1/2 watt nilai 220 Ohm
Kabel nja engkel ukuran kecil serabut (warna merah, hitam, biru, kuning dan hijau)
Timah ukuran 40x60
Sensor cahaya
Tombol push on
B. Kinerja Proyek
Kelebihan Proyek
Kelebihan dari proyek ini adalah dapat menggambarkan model yang innovative dan kreatif dari ambulance desa, sehingga dapat direalisasi dengan ukuran sesuai kebutuhan. Maket ambulance ini akan menyalakan lambu dan sirine khas dari ambulance sendiri dengan waktu berhenti 5 menit. Sedangkan lampu serta alat otomatis yang lain dapat diataur waktu aktifnya dengan mengubah kontrol waktu program
Kelemahan Proyek
Karena bahannya maket dari triplek dan karton akan sangat rawan terhadap air dan angin dalam kurun waktu 1 sd 3 bulan maket ini sudah melengkung.
C. Flowcart Program
BAB
V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan
dari BAB I hingga BAB IV dapat disimpulkan bahwa ambulan desa dapat mengatasi
sebagian besar masalah di desa terutama di bidang kesehatan. Ambulan desa sangat berperan penting dalam
suatu desa karena dapat membantu dan memberi pertolongan lebih cepat serta
dapat menurunkan tingkat kematian di desa tersebut.
B. Kesan
dan Saran
a. Kesan
Melalui kerja sama dalam membuat maket ini kami dapat lebih mengenal anggota kelompok lebih dalam dan dapat membangun rasa persaudaraan serta pertemanan yang lebih akrab dan juga dapat membangun semangat bekerja sama dalam suatu kelompok.
b. Saran
Kedepannya ujian praktik ini dapat lebih berkembang lagi dan dapat dilakukan di mata pelajaran lainnya agar siswa mendapat banyak pengalaman yang membuat siswa menjadi lebih bersosialisasi dengan lingkungannya.
Melalui kerja sama dalam membuat maket ini kami dapat lebih mengenal anggota kelompok lebih dalam dan dapat membangun rasa persaudaraan serta pertemanan yang lebih akrab dan juga dapat membangun semangat bekerja sama dalam suatu kelompok.
b. Saran
Kedepannya ujian praktik ini dapat lebih berkembang lagi dan dapat dilakukan di mata pelajaran lainnya agar siswa mendapat banyak pengalaman yang membuat siswa menjadi lebih bersosialisasi dengan lingkungannya.
Bagus, nilai 80
BalasHapusBagus, nilai 80
BalasHapus